ZoyaPatel

Pesan Wakil Ketua III STAI Al-Utsmani: Mahasiswa Harus Tangguh Layaknya Batu Bata

Mumbai

 

Wakil Ketua Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Saat Sambutan di Acara Tehnical Metting Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan Tahun 2025

BACADOLOE.COM, Bondowoso – Menjelang pelaksanaan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) 2025, Panitia Pelaksana PBAK Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Utsmani Bondowoso menggelar kegiatan technical meeting pada Rabu (20/8/2025). Acara yang dipusatkan di Hall Activity Center (HAC) STAI Al-Utsmani ini diikuti ratusan mahasiswa baru dari berbagai program studi.

Suasana HAC tampak semarak. Para mahasiswa baru hadir dengan penuh antusiasme, mencatat setiap informasi yang disampaikan panitia, serta aktif berdialog dalam sesi tanya jawab. Kegiatan ini memang menjadi pintu awal bagi mereka untuk memahami aturan, teknis, serta tata tertib yang akan berlaku selama PBAK yang dijadwalkan berlangsung pada 25–29 Agustus 2025.

Ketua Panitia PBAK 2025, Arini Nur Fadilah dalam laporannya menegaskan bahwa technical meeting bukan sekadar penyampaian jadwal, tetapi juga momen penting untuk membangun interaksi awal.

“Melalui technical meeting ini, kami berharap mahasiswa baru lebih siap mengikuti PBAK, memahami aturan, dan mampu menjaga kekompakan antar peserta. Dengan begitu, pelaksanaan PBAK nanti bisa berjalan lancar, tertib, dan penuh manfaat,” ujarnya.

Ia menambahkan, panitia telah merancang agenda PBAK dengan konsep edukatif dan inspiratif. Tidak hanya ada kegiatan seremonial, tetapi juga sesi motivasi, penguatan akademik, hingga pengenalan organisasi mahasiswa yang ada di lingkungan kampus.

Sementara itu, Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama STAI Al-Utsmani Bondowoso, Heridianto, memberikan pesan mendalam yang menjadi sorotan utama. Ia mengibaratkan perjalanan seorang mahasiswa dengan proses pembuatan batu bata.

“Mahasiswa itu bagaikan batu bata. Prosesnya sangat menyakitkan, mulai dari dicangkul, diinjak-injak, dicetak, dijemur, lalu dibakar. Tetapi setelah melalui semua proses itu, batu bata menjadi kuat dan kokoh, bahkan mampu menopang bangunan besar,” ungkapnya disambut tepuk tangan hadirin.

Menurutnya, dunia kampus adalah arena pembentukan karakter. Mahasiswa akan menghadapi berbagai ujian, kesulitan, bahkan tekanan. Namun, semua itu harus diterima sebagai bagian dari proses pendewasaan.

“Jangan pernah takut dengan proses. Rasa sakit, lelah, bahkan tertekan adalah jalan menuju kekokohan. Pada akhirnya, kalian akan menjadi pribadi tangguh yang siap menopang masyarakat, bangsa, dan agama,” tambahnya dengan tegas.

Heridianto berharap filosofi batu bata ini dapat menjadi pegangan mahasiswa baru. Setiap tantangan di bangku kuliah, katanya, seharusnya dilihat bukan sebagai hambatan, melainkan peluang untuk tumbuh dan menguatkan diri.

Senada dengan itu, Ketua STAI Al-Utsmani Bondowoso, Dawimatus Sholihah, menegaskan bahwa PBAK adalah agenda strategis yang harus dimanfaatkan mahasiswa baru sebaik-baiknya.

“PBAK adalah momentum penting untuk menanamkan nilai akademik, spiritual, dan budaya kampus sejak awal. Kami ingin mahasiswa baru tidak hanya mengenal STAI Al-Utsmani dari sisi formal, tetapi juga menjiwai semangat keilmuan Islam yang kami kembangkan,” jelasnya.

Ia menekankan bahwa mahasiswa tidak hanya dituntut menguasai ilmu pengetahuan, tetapi juga perlu menjaga etika, membangun jejaring sosial yang sehat, dan mengembangkan potensi diri sesuai bakat dan minat.

Dalam sesi pemaparan teknis, panitia menjelaskan detail pembagian kelompok, atribut yang wajib digunakan, jadwal kegiatan harian, serta tata tertib selama PBAK berlangsung. Mahasiswa baru pun terlihat serius menyimak dan tak ragu mengajukan pertanyaan.

Beberapa mahasiswa mengaku bahwa technical meeting ini memberi gambaran jelas tentang bagaimana PBAK akan dijalankan. Mereka berharap kegiatan nanti tidak hanya berisi aturan, tetapi juga memberikan inspirasi, motivasi, dan pengalaman berharga.

Dengan terlaksananya technical meeting, ratusan mahasiswa baru STAI Al-Utsmani Bondowoso kini telah memiliki bekal awal untuk menyambut PBAK 2025. Panitia berharap agenda utama nantinya dapat berjalan lancar, aman, dan memberikan manfaat maksimal.

STAI Al-Utsmani Bondowoso sendiri terus meneguhkan komitmennya sebagai kampus Islam yang mengutamakan keseimbangan antara penguasaan ilmu, pembentukan karakter, serta penanaman nilai akhlak mulia. Melalui PBAK, kampus ini ingin mencetak generasi muda muslim yang intelektual, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan zaman. (*)

Ahmedabad