Gelorakan Semangat Belajar, Posko 93 KKN UIN KHAS Jember Gelar Penyuluhan Pendidikan Berkelanjutan di Desa Sumberjeruk
![]() |
Mahasiswa KKN Posko 93 UIN KHAS Jember |
BACADOLOE.COM. Bondowoso - Balai
Desa Sumberjeruk menjadi saksi semangat membara masyarakat dalam menyambut masa
depan pendidikan yang lebih cerah. Bertempat di balai desa yang sederhana namun
penuh makna, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN KHAS Jember Posko 93 sukses
menyelenggarakan Penyuluhan Pendidikan dengan tema "Membangun Kesadaran
Masyarakat Atas Pentingnya Pendidikan Berkelanjutan untuk Masa Depan
Cerah". Kamis, (07/08/2025).
Acara dimulai pukul 09.00 WIB dan
berlangsung hingga 13.00 WIB. Sebanyak kurang lebih 50 peserta yang terdiri
dari ibu-ibu PKK, perangkat desa, serta warga sekitar memadati tempat acara
dengan antusias yang luar biasa. Kehadiran mereka menjadi bukti bahwa kesadaran
akan pentingnya pendidikan bukan hanya menjadi milik anak muda, tetapi juga
telah merasuk ke seluruh elemen masyarakat.
Acara dibuka secara resmi oleh
Kepala Desa Sumberjeruk, Bapak Waid, yang dalam sambutannya menyampaikan
apresiasi mendalam kepada para mahasiswa KKN UIN KHAS Jember. Ia menekankan
bahwa pendidikan bukan hanya tentang sekolah, tetapi juga tentang membentuk
pola pikir dan karakter masyarakat dengan ilmu agama yang kuat.
"Kami sangat berterima kasih
atas kehadiran adik-adik mahasiswa. Pendidikan berkelanjutan ini penting, bukan
hanya untuk anak-anak, tapi juga untuk kita semua agar bisa terus belajar dan
berkembang di segala usia," ungkapnya.
Selanjutnya, Bapak Hatta, selaku
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), memberikan sambutan hangat yang menggambarkan
sinergi antara kampus dan desa dalam menciptakan gerakan perubahan. Ia
menyoroti peran mahasiswa sebagai agen transformasi sosial yang harus membawa
ilmu ke tengah masyarakat.
Mas Akbar, selaku Koordinator
Posko 93, juga memberikan sambutan singkat namun penuh makna. Ia menyampaikan
harapan besar bahwa program ini akan meninggalkan jejak positif dan menjadi
benih perubahan di Desa Sumberjeruk.
Narasumber yang Menginspirasi
Puncak acara diisi oleh
narasumber utama, Dr. Ubaidillah Afief, seorang akademisi sekaligus aktivis
pendidikan yang telah malang melintang dalam dunia pengabdian masyarakat. Dalam
paparannya yang lugas dan menyentuh hati, Dr. Ubaidillah mengajak masyarakat
untuk tidak pernah berhenti belajar.
"Pendidikan berkelanjutan
bukan hanya soal formalitas sekolah. Ia adalah cara hidup. Setiap orang, di
usia berapapun, bisa dan harus terus belajar untuk membentuk masa depan yang
lebih baik bagi dirinya dan lingkungannya," ungkapnya.
Materi yang disampaikan tidak
hanya teoritis, tetapi juga sangat membumi. Dr. Ubaidillah banyak mengangkat
contoh-contoh nyata tentang bagaimana desa-desa yang memiliki kesadaran
pendidikan mampu keluar dari belenggu kemiskinan dan keterbelakangan.
Beliau juga menyampaikan
pentingnya peran orang tua, khususnya ibu-ibu PKK, dalam menanamkan nilai-nilai
pendidikan di rumah. Dalam sesi yang hangat dan penuh keakraban, peserta diajak
berdiskusi secara interaktif dan reflektif tentang kendala pendidikan yang
dihadapi di desa serta solusi praktis yang bisa dilakukan bersama.
Dialog Interaktif yang Hidup
Setelah sesi penyampaian materi,
suasana menjadi semakin hidup saat dibuka sesi tanya jawab. Tiga orang peserta ibu
rumah tangga, seorang perangkat desa, dan seorang pemuda karang taruna mengajukan
pertanyaan yang menyentuh isu-isu strategis, mulai dari pendidikan anak usia
dini, peran orang tua dalam era digital, hingga pentingnya literasi bagi
masyarakat desa.
Dr. Ubaidillah menanggapi setiap
pertanyaan dengan lugas, penuh empati, dan dengan pendekatan yang sederhana
namun bernas. Dialog ini menciptakan suasana pembelajaran dua arah yang
inspiratif dan menyegarkan.
Penutup dan Harapan
Acara ditutup dengan foto bersama
yang menggambarkan semangat kolaboratif antara mahasiswa, masyarakat, perangkat
desa, dan narasumber. Senyuman merekah di wajah semua peserta, sebagai tanda
bahwa ilmu yang disampaikan telah menyentuh dan menggugah.
Koordinator Posko 93, Akbar,
dalam pernyataan penutupnya berharap bahwa acara ini menjadi titik awal dari
gerakan pendidikan berkelanjutan di Desa Sumberjeruk. Ia juga mengajak
masyarakat untuk terus membangun budaya belajar di tengah kehidupan sehari-hari.
Pesan dan Kesan
Penyuluhan ini bukan hanya
menjadi agenda seremonial semata, tetapi telah menyulut api kesadaran
masyarakat bahwa pendidikan adalah jembatan masa depan. Ketika desa dan kampus
bersatu, maka lahirlah kekuatan yang tak hanya mampu menginspirasi, tetapi juga
menggerakkan perubahan.
Mahasiswa KKN Posko 93 UIN KHAS Jember patut diapresiasi atas inisiatif dan dedikasinya dalam membawa nilai-nilai akademik ke tengah masyarakat. Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan bukan hanya tugas guru di kelas, tetapi juga tanggung jawab bersama, termasuk mahasiswa sebagai generasi intelektual muda yang peduli akan masa depan bangsanya. (*)