Posko 96 KKN UIN KHAS Jember, Desa Jambesari, Laksanakan Edukasi Pra Nikah : Mempersiapkan Masa Depan yang Harmonis dan Romantis
![]() |
Mahasiswa KKN Posko 96 Bersama Kepala Desa, Narasumber dan DPL |
BACADOLOE.COM. Bondowoso - Suasana hangat dan
penuh antusiasme tampak mewarnai kegiatan Penyuluhan Pra Nikah yang digelar di
Pendopo Balai Desa Jambesari, Kecamatan Jambesari Darus Sholah. Kegiatan yang
berlangsung sejak pukul 08.00 hingga 13.00 WIB ini mengusung tema "Edukasi
Pra Nikah untuk Membangun Masa Depan yang Harmonis dan Romantis". Rabu, (30/07/2035).
Kegiatan ini dihadiri oleh
puluhan remaja usia 18–23 tahun serta tokoh-tokoh penting dari instansi
kesehatan, KUA, Balai KB, akademisi, hingga pemerintah desa. Tujuan utama
kegiatan ini adalah memberikan bekal pengetahuan dan kesiapan bagi generasi
muda dalam menyongsong pernikahan secara sehat, matang, dan bertanggung jawab,
baik secara fisik, mental, sosial, maupun spiritual.
Narasumber Berbagi Wawasan
Mendalam
1. Bidan Emi Tri Sulistia
Ningsih, S.Keb dari Puskesmas Jambesari menekankan pentingnya kesiapan
kesehatan sebelum menikah. "Pernikahan bukan hanya soal cinta, tetapi juga
kesiapan fisik dan reproduksi. Pemeriksaan kesehatan pranikah sangat penting untuk
mencegah risiko kehamilan berisiko, penyakit menular, hingga gangguan kesehatan
anak di masa depan," jelasnya.
2. Bapak Samsul, S.Ag,
Penyuluh Agama KUA dan Rais Syuriah MWC NU Jambesari, menyoroti dimensi
keagamaan dan spiritualitas dalam pernikahan. "Pernikahan adalah ibadah
panjang. Ia bukan perkara instan, tapi proses. Maka diperlukan kesiapan iman,
komunikasi yang baik, dan pemahaman hak serta kewajiban suami istri,” tegasnya.
3. Bapak Dion, S.H dari
Balai KB Kabupaten Bondowoso menyampaikan bahwa lembaganya siap mendampingi
calon pengantin melalui program BKKBN. "Kami memiliki program bimbingan
calon pengantin dan layanan kesehatan reproduksi remaja. Pernikahan harus direncanakan
secara matang untuk menciptakan keluarga berkualitas dan bebas stunting,"
ujarnya.
4. Dr. Ubaidillah Afief,
M.Pd.I, Dosen dan Direktur Alfatih Madani Institute, memberikan perspektif luas
tentang pernikahan dari sisi pendidikan, sosial dan agama. "Pernikahan
bukan sekadar ritual, tapi merupakan amanah sosial, spiritual, dan intelektual.
Anak muda harus menghindari pernikahan karena keterpaksaan. Persiapkan visi
keluarga sejak awal. Jangan hanya mengejar romantisme, tapi juga kesiapan
membangun peradaban keluarga yang sehat dan harmonis," papar beliau.
Dukungan Pemerintah Desa
Kepala Desa Jambesari,
Bapak Maltuf Hidayah, menyambut baik kegiatan ini. “Kami sangat mendukung
edukasi seperti ini. Remaja perlu dibekali pengetahuan yang benar tentang
pernikahan agar tidak salah langkah. Kami berharap kegiatan ini menjadi awal
untuk pembinaan generasi muda yang lebih sadar dan siap berkeluarga,”
ungkapnya.
Diskusi Aktif dan
Interaktif
Kegiatan ini diwarnai
dengan diskusi interaktif. Peserta tampak antusias mengajukan pertanyaan
seputar tantangan menikah muda, kesiapan ekonomi, serta bagaimana menghadapi
tekanan sosial dari keluarga. Para narasumber menjawab dengan lugas dan
solutif, menjadikan kegiatan ini sangat bernilai edukatif.
---
Kesimpulan:
Penyuluhan Pra Nikah di Desa Jambesari ini menjadi bukti bahwa sinergi antara tenaga kesehatan, tokoh agama, lembaga pemerintah, akademisi, dan pemerintah desa sangat penting untuk membentuk generasi muda yang siap menghadapi pernikahan secara matang. Diharapkan kegiatan serupa bisa terus dikembangkan di berbagai desa sebagai bagian dari investasi sosial untuk masa depan keluarga dan bangsa. (*)