15 Mahasiswa UIN KHAS Jember Gerakkan Revolusi Sosial di Desa Jambeanom, Kec. Jambesari. Dari Kesehatan hingga Pertanian Modern
![]() |
Mahasiswa KKN UIN KHAS Jember Posko 86 Desa Jambeanom bersama DPL dan Tokoh Masyarakat |
BACADOLOE.COM,
Bondowoso - Kehadiran mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari
Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember di Desa
Jambeanom, Kecamatan Jambesari Darus Sholah, Kabupaten Bondowoso, telah membawa
angin perubahan yang segar dan menjanjikan. Dalam waktu singkat, tepatnya 10
hari sejak dimulainya KKN, Posko 86 yang terdiri dari 15 mahasiswa ini berhasil
menunjukkan dedikasi dan kinerja luar biasa dalam membangun hubungan sosial,
memahami kebutuhan masyarakat, serta merumuskan program-program strategis.
Dengan
pendekatan Participatory Action Research (PAR) yang menekankan keterlibatan
aktif masyarakat, mahasiswa tidak hanya datang sebagai pelaksana tugas
akademik, tetapi juga sebagai mitra sejati warga desa dalam merancang solusi
berbasis kebutuhan lokal. Di bawah bimbingan intensif dan inspiratif dari Dr.
Ubaidillah Afief, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang dikenal progresif, para
mahasiswa KKN ini menyulap ruang-ruang informal di desa menjadi laboratorium
sosial yang produktif.
Fokus
Pengabdian: Kesehatan dan Pertanian Digital
Dua fokus besar yang telah dirumuskan dan kini sedang dalam tahap persiapan adalah Program Kesehatan dan Inovasi Pertanian Modern.
1. Kesehatan Keluarga
Desa Jambeanom termasuk wilayah yang masih memiliki tantangan dalam hal pemenuhan gizi balita dan ibu hamil. Mahasiswa KKN Posko 86 menggandeng bidan desa, kader posyandu, dan tokoh masyarakat untuk mengidentifikasi anak-anak berisiko stunting, sekaligus melakukan edukasi langsung kepada keluarga-keluarga dengan pendekatan yang humanis. Program unggulan yang disiapkan antara lain: a). Pemetaan dan Monitoring Gizi Balita dan Ibu Hamil, b). Penyuluhan Kesehatan Reproduksi dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), c). Gerakan Dapur Gizi (Posko Gizi Mandiri) di Rumah-rumah Warga dan d). Pelatihan Pembuatan MP-ASI Sehat dan Ekonomis. Mahasiswa bahkan berinisiatif menciptakan modul kesehatan sederhana yang bisa digunakan masyarakat secara mandiri pasca-KKN.
2. Pengembangan Pertanian Modern
Sebagai
wilayah yang banyak mengandalkan sektor pertanian, Jambeanom memiliki potensi
besar yang selama ini belum tersentuh inovasi digital. Mahasiswa KKN hadir
dengan membawa konsep Pertanian Cerdas (Smart Farming) untuk mengenalkan
teknologi pertanian berbasis aplikasi dan data. Inovasi yang digagas di
antaranya: a). Pengenalan Aplikasi Tanam & Panen Cerdas berbasis cuaca dan
musim, b). Pembuatan Jadwal Tanam Terintegrasi Digital untuk Petani Lokal, c). Pelatihan
Pemasaran Hasil Tani Melalui Marketplace dan Media Sosial dan b). Pelatihan
Pembuatan Pupuk Organik Berbasis Data Tanah Lokal. Bekerja sama dengan kelompok
tani dan perangkat desa, program ini diharapkan bisa menjadi embrio Desa
Pertanian Modern Pertama di Bondowoso.
Antusiasme
dan Dukungan Masyarakat
Kegiatan
mereka tidak hanya berkutat pada teknis program. Kebersamaan dengan masyarakat
juga terlihat dalam berbagai momen: diskusi malam, makan bersama ala lesehan,
hingga belajar kitab dan nilai-nilai Islam lokal. Nuansa keakraban itu menjadi
fondasi sosial yang kuat dalam menyukseskan program-program mereka.
Tokoh
masyarakat, perangkat desa, hingga tokoh agama memberikan dukungan penuh.
Bahkan, beberapa warga mulai secara sukarela bergabung dalam pelatihan dan
kegiatan harian mahasiswa.
“Mahasiswa
KKN ini bukan hanya pintar, tapi juga tulus dan sabar. Kami merasa mereka
adalah bagian dari keluarga kami,” ujar salah satu tokoh masyarakat setempat.
Harapan
dan Dampak Ke Depan
Program
yang dirancang mahasiswa KKN Posko 86 ini tidak berhenti di atas kertas. Mereka
menargetkan program ini bisa berjalan berkelanjutan bahkan setelah masa KKN
selesai. Mereka sedang merancang sistem estafet pengelolaan program bersama
warga lokal agar keberlanjutan menjadi nyata.
Dr.
Ubaidillah Afief menyampaikan, “KKN bukan hanya soal mengabdi sesaat, tapi
tentang menciptakan dampak jangka panjang. Mahasiswa harus menjadi pelopor
perubahan sosial yang mampu membawa ilmu dari kampus untuk menjawab masalah
riil masyarakat.”
Kisah KKN UIN KHAS Jember Posko 86 ini layak menjadi inspirasi. (*)