STAI Al-Utsmani Bondowoso Terima Izin Penyelenggaraan Program Studi Baru dari Kemenag RI

Direktur Jendral Pendis Kemenag RI saat memberikan Ijin Penyelenggaraan Program Studi PGMI kepada Dr. Ubaidillah Ketua Senat STAI Al-Utsmani Bondowoso (Foto: Istimewa)

BACADOLOE.COM. Lamongan - Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) melakukan serah terima Izin Penyelenggaraan Program Studi kepada Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Utsmani Bondowoso (STAI) Al-Utsmani Bondowoso dan 3 Perguruan Tinggi lainnya yang bertempat di Tanjung Kodok Beach Resort, Paciran, Lamongan. Sabtu, (10/05/2025).

Prof. Dr. Amin Suyitno, M. Ag., Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI, secara resmi menyerahkan izin tersebut kepada empat perguruan tinggi Islam yang berada di wilayah Jawa Timur. Keempat perguruan tinggi yang menerima izin tersebut adalah Universitas Islam Internasional Darullughah Wadda’wah Pasuruan, Universitas Nurul Jadid Probolinggo, Institut Agama Islam Al Fatimah Bojonegoro dan Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Utsmani Bondowoso.

Acara yang dihadiri oleh perwakilan dari masing-masing perguruan tinggi, tokoh pendidikan Islam setempat, serta sejumlah pejabat terkait, berlangsung dengan penuh khidmat. Serah terima izin ini merupakan langkah penting bagi dunia pendidikan Islam di Indonesia, karena membuka peluang baru dalam pengembangan program studi di perguruan tinggi Islam.

Dalam sambutannya, Prof. Dr. Amin Suyitno menyampaikan harapan besar terhadap keempat perguruan tinggi yang baru saja mendapatkan izin penyelenggaraan program studi. Ia menekankan pentingnya kualitas pendidikan tinggi Islam yang tidak hanya mencetak lulusan cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki karakter dan akhlak yang baik sesuai dengan nilai-nilai Islam.

“Pendidikan Islam tidak hanya bertujuan untuk menghasilkan para ilmuwan dan intelektual, tetapi juga untuk membentuk karakter mulia dalam diri mahasiswa. Dengan adanya izin penyelenggaraan program studi ini, kami berharap perguruan tinggi yang bersangkutan dapat menghadirkan pendidikan yang berlandaskan pada nilai-nilai Islam dan memberikan kontribusi nyata dalam kemajuan pendidikan di Indonesia,” ujar Prof. Dr. Amin.

Acara tersebut juga menjadi momentum penting bagi keempat perguruan tinggi untuk terus berinovasi dan berkomitmen dalam memberikan layanan pendidikan yang berkualitas bagi mahasiswa. Dengan adanya izin penyelenggaraan program studi, masing-masing perguruan tinggi kini memiliki legitimasi resmi dari Kemenag RI untuk membuka dan menyelenggarakan program-program studi baru, yang sebelumnya masih dalam tahap pengajuan.

Keempat perguruan tinggi yang menerima izin tersebut diharapkan dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk terus meningkatkan kualitas akademik, fasilitas serta tenaga pengajarnya agar mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional. Menurut Prof. Dr. Amin, langkah ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk memperkuat sistem pendidikan Islam yang berbasis kualitas dan relevansi dengan perkembangan zaman.

Empat PTKIS saat merima ijin penyelenggaraan Program Studi (Foto: Istimewa)

Perwakilan dari STAI Al-Utsmani Bondowoso, Dr. Ubaidillah, M.Pd.I. selaku Ketua Senat STAI Al-Utsmani, mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas izin yang diberikan oleh Kemenag RI. Ia menyampaikan bahwa pihaknya akan memanfaatkan izin penyelenggaraan program studi baru ini untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai Islam dan karakter.

“Dengan izin ini, kami berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat dan mencetak generasi yang tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan, tetapi juga memiliki akhlak yang baik. Kami berharap program studi yang baru ini dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan pendidikan tinggi Islam yang berkualitas, serta mendukung perkembangan dunia pendidikan di daerah kami,” ujar Dr. Ubaidillah.

Sebagai perguruan tinggi yang baru mendapatkan izin, STAI Al-Utsmani Bondowoso juga berencana untuk melakukan pengembangan kurikulum yang lebih inovatif dan relevan dengan kebutuhan zaman, termasuk peningkatan fasilitas dan tenaga pengajar yang profesional. Harapannya, STAI Al-Utsmani Bondowoso dapat menjadi pilihan utama bagi para calon mahasiswa yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan serta karakter yang baik sesuai dengan ajaran Islam.

Universitas Islam Internasional Darullughah Wadda’wah Pasuruan, Universitas Nurul Jadid Probolinggo, Institut Agama Islam Al Fatimah Bojonegoro dan Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Utsmani Bondowoso, sebagai penerima izin memiliki peran penting dalam memperluas akses pendidikan tinggi Islam yang terjangkau oleh masyarakat. Selain itu, keempat perguruan tinggi ini juga diharapkan dapat berkontribusi dalam mengembangkan riset yang relevan dengan kebutuhan masyarakat, baik di bidang agama, sosial maupun ekonomi.

Di sisi lain, kegiatan serah terima izin ini juga menandai keberlanjutan program pengembangan pendidikan tinggi Islam yang telah dilakukan oleh Kemenag RI selama beberapa tahun terakhir. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa Kemenag terus berkomitmen dalam menciptakan sistem pendidikan yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan dunia pendidikan dan dunia kerja.

Penyelenggaraan pendidikan tinggi Islam di Indonesia memang menjadi prioritas utama bagi Kemenag RI, dan acara serah terima izin ini adalah bagian dari langkah besar untuk mengembangkan pendidikan yang berbasis pada nilai-nilai agama dan karakter. “Kami berharap, keempat perguruan tinggi ini dapat menjawab tantangan zaman dan menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi tinggi serta berdaya saing global,” tambah Prof. Dr. Amin.

Ke depan, Kemenag RI berencana untuk terus memantau perkembangan dan kualitas pendidikan di perguruan tinggi Islam melalui berbagai program evaluasi dan pembinaan. Dengan demikian, pendidikan Islam di Indonesia tidak hanya akan tumbuh pesat tetapi juga dapat berkontribusi dalam menciptakan generasi muda yang unggul, kompeten dan berakhlak mulia.

Dengan serah terima izin ini, harapan besar tertuju pada masa depan pendidikan tinggi Islam di Indonesia. Semoga, melalui perguruan tinggi yang baru mendapat izin ini akan lahir generasi baru yang dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat, bangsa dan agama. (*)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama